Perpetual Legacy (interview)


Members:
Michelle Braglia (Vocal)
Márcio Oliverr (Guitar)
Bruno de Souza (Guitar) 
Matheus Maia (Bass)
Rafael Lobo (Piano & Keyboard)
Gabriel Pedroso (Drums)

Genre: Symphonic Metal

Hometown: Brazil

Q: How Perpetual Legacy formed?
Q: Bagaimana Perpetual Legacy terbentuk?
Michelle: The Perpetual Legacy was born from a partnership between me and the bass player Matheus Maia. We played on an extreme metal band and decided to do a project aimed at the Symphonic Metal. It would be just a project, but the compositions took greater proportions, and the need to form a complete band. 
Michelle: Perpetual Legacy lahir dari pertemanan antara saya dan pemain bass Matheus Maia. Kami bermain di band metal ekstrim dan memutuskan untuk membuat sebuah proyek Symphonic Metal. Ini akan menjadi hanya sebuah proyek, tetapi komposisinya mengambil bagian yang lebih besar, dan akhirnya kita membentuk sebuah band lengkap.


Q: Why did you choose Perpetual Legacy as the band's name?
Q: Kenapa kalian memilih Perpetual Legacy sebagai nama band?
Michelle: This name originates from Psalm 119:111, based on the Perpetual Legacy that the Lord Jesus left us, which was His Word, your Salvation. 
Michelle: Nama ini berasal dari Mazmur 119: 111, berdasarkan Perpetual Legacy bahwa Tuhan Yesus meninggalkan kami, dengan firman-Nya, Keselamatanmu.


Q: What the purpose of forming this band?
Q: Apa tujuan membentuk band ini?
Michelle: Music is our passion and we love playing symphonic metal. Add this with the desire to spread the message of Christ made the Perpetual Legacy arise. 
Michelle: Musik adalah semangat kami dan kami suka bermain symphonic metal. Dan dengan keinginan untuk menyebarkan pesan Kristus membuat Perpetual Legacy lahir.


Q: Who are your music influences?
Q: Siapa saja yang mempengaruhi gaya bermusik kalian?
Michelle: We have some influences as a band, they are basically Epica, Nigthwish, After Forever. But each musician seeking individual references as Beethoven, John Williams, Megadeth, Angra, Dream Theater, etc. 
Michelle: Kami memiliki beberapa influences sebagai sebuah band, Epica, Nigthwish, After Forever. Tetapi masing-masing musisi mencari referensi individu seperti Beethoven, John Williams, Megadeth, Angra, Dream Theater, dll.


Q: Please, tell us about your last album "New Symphony for Him" about?
Q: Tolong ceritakan tentang album terakhir kalian "New Symphony for Him"?
Matheus: The ANSH was a very well-crafted album and studied by us. We all care to use our influences without copying them adding to the personal influences of each, added to enough music theory and precise executions. We appreciate that it was a very high quality work and so we could get the message in the best possible way. 
Matheus: ANSH adalah album yang dibuat dan dipelajari dengan baik oleh kami. Kita semua mengerti menggunakan influences kami tanpa menyalin mereka menambah pengaruh pribadi masing-masing, dan ditambah dengan teori musik yang cukup dan eksekusi yang tepat. Kami menghargai bahwa itu adalah kualitas kerja yang sangat tinggi dan sehingga kami bisa menyampaikan pesan dengan cara yang terbaik.


Q: Do you guys have a testimony with Christ in your life? Tell us your best story!
Q: Apa kalian mempunyai kesaksian bersama Kristus?
Michelle: I was rescued from the world by the power of Jesus Christ, I was a drug addict and a person much angry in my teens, but Christ saved me and make me free by the power of His love. 
Michelle: Saya diselamatkan dari dunia oleh kuasa Yesus Kristus, saya adalah seorang pecandu narkoba dan saya sering marah di remaja saya, tetapi Kristus menyelamatkan saya dan membuat saya bebas oleh kekuatan kasih-Nya.


Q: What you think about the church that blessing the gay and lesbian marriage?
Q: Apa pendapat kalian tentang gereja yang memberkati pernikahan LGBT?
Michelle: We believe in what the Bible says about it. The Lord says that abhors gay marriage. Be it between two men or two women. We respect the choice of each, but we can not agree that a Christian church to perform same-sex marriage, because it directly violates the biblical principles. 
Michelle: Kami percaya pada apa yang Alkitab katakan tentang hal itu. Tuhan mengatakan bahwa adalah kekejian sebuah pernikahan gay. Baik itu antara dua pria atau dua wanita. Kami menghormati pilihan masing-masing, tapi kami tidak bisa setuju bahwa sebuah gereja Kristen melakukan pernikahan sesama jenis, karena melanggar prinsip-prinsip Alkitab.


Q: What do you think about Indonesia? 
Q: Apa pendapat kalian tentang Indonesia?
Michelle: I have a childhood memory that is directly linked to your country. My older sister is in love with surfing and when she was a teenager, had many posters in her room, with incredible waves of the Indonesian seas. I also know that anti drug trafficking law there is quite severe. 
Michelle: Saya memiliki kenangan masa kecil yang secara langsung terkait dengan negara Anda. kakak perempuan saya jatuh cinta dengan surfing dan ketika dia masih remaja, ada banyak poster di kamarnya, dengan gelombang yang luar biasa dari laut Indonesia. Saya juga tahu bahwa hukum anti perdagangan narkoba disana cukup berat.


Q: Would you like to have a gig in Indonesia someday?
Q: Apa kalian ingin bermain di Indonesia suatu hari?
Matheus: Of course! We were happy to know a new country, a new culture and certainly take the opportunity to show all our sound! 
Matheus: Tentu saja! Kami sangat senang mengenal sebuah negara baru, budaya baru dan tentu saja sebuah kesempatan untuk menyampaikan semua suara kami!


Q: What do you guys think about the radical terrorist acts by ISIS and others?
Q: Apa pendapat kalian tentang gerakan radikal oleh ISIS dan lainnya?
Matheus: ISIS radical acts are clearly a way to draw attention and cause panic to the world in order to want to propagate respect through fear. We believe in a higher God in all things and that does justice. We expect these men to repent and see the truth. 
Matheus: Tindakan radikal ISIS jelas cara untuk menarik perhatian dan menimbulkan kepanikan bagi dunia untuk ingin menyebarkan rasa hormat melalui ketakutan. Kami percaya pada Tuhan yang lebih tinggi dalam segala hal dan dalam keadilan. Kami berharap mereka bertobat dan melihat kebenaran. 
Michelle: It's too sad to see to what extent arrives blind faith and religious extremism. 
Michelle: Sangat menyedihkan melihat sejauh mana iman menjadikan buta dan ekstremisme atas dasar agama.


Q: What are your plans for the future?
Q: Apa rencana kalian kedepan?
Matheus: Currently our plans are concentrated on making music and spreading our identity. We would love to tour Europe in order to further consolidate our sound. We expect to launch another album soon with even more quality than the previous and show again a great job. 
Matheus: Saat ini rencana kami terkonsentrasi pada pembuatan musik dan menyebarkan identitas kita. Kami akan senang untuk tur Eropa untuk lebih mengkonsolidasikan suara kita. Kami berharap untuk meluncurkan album lain segera dengan lebih berkualitas dari sebelumnya dan menunjukkan lagi pekerjaan yang besar.


Q: Any last word for Indonesian Metalheads?
Q: Ada pesan terakhir untuk metalhead di Indonesia?
Matheus: To metalheads we ask you enjoy us on social networks, follow our work to stay up to date and we would like to thank the support of all and hope that one day we are there with you in Indonesia!
Matheus: Untuk metalheads nikmati karya kami di jaringan sosial, ikuti pekerjaan kami untuk tetap up to date dan kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan dari semua dan berharap bahwa suatu hari kita berada di sana dengan kalian di Indonesia!
Michelle: Thank you for the opportunity to make it known among headbangers Indonesia. We express again will one day be able to be with you. May God protect and bless them!
Michelle: Terima kasih atas kesempatan untuk berkenalan dengan headbangers Indonesia. Kami akan ada lagi bersama kalian suatu saat nanti. Semoga Tuhan melindungi dan memberkati!

Perpetual Legacy - Singing Forever
Perpetual Legacy - Looking For Endless Light

Keep Metal and Be Like Christ!

0 comments :